Kecewa dan Sakit Hati

Kecewa itu sakit bukan.?
Lagi sakit bila dikhianati.
Ditambah lagi oleh orang yang kita percaya dan sayangi, tidak kiralah sahabat atau sesiapa sahaja. Aku cuma manusia, cuma aku mohon agar hati aku kuat, sakit memang sakit, tapi itu sudah lumrah, perasa dalam hidup aku, dan aku berjanji dengan diri, supaya aku kuat, hati aku tabah, dan jauh dari perasaan benci dan hasad dengki.


p/s: aku cuma manusia. tidak dapat lari dari semua rasa ini. Tuhan... Susah betul nak menjaga hati. Paling aku tidak mahu, adanya persaan marah didalam hati, kerana amarah itu akan membawa kehancuran. Lindungi aku, tidak mahu ada rasa dendam dan ragu-ragu lagi, moga aku mendapat keredhaannya


Sudah mula jiwang. Benci macam ni, cepat betul aku dikuasa emosi... Wake up...!!!


.................................
~Muhasabah~
Bila hati rasa kecewa, analisa sebab musabab..
rasa kecewa bila dikecewakan adalah lumrah..
>rasa tertipu atas kecurangan atau ketidakjujuran juga adalah lumrah...
>>bertenang, berfikir secara rasional, redho, memaafkan, sabar, tabah,
>>> ikhtiar, muhasabah diri, lebih mendekatkan diri dgn Yang Maha Kuasa...
adalah di antara beberapa perkara yang patut dilakukan.


~Penyelesaian~

Pertama : Memaafkan

Boleh jadi orang yang menyakiti kita tidak berniat untuk menyakiti atau tidak sengaja menyakiti, bahkan boleh jadi saat itu kita sedang banyak masalah, kondisi psikologis kita sedang labil atau mungkin kita saat itu sedang bad mood sehingga perkataan atau perbuatan orang lain kita terima negatif. Kalaupun ternyata ia sengaja melakukannya maka berfikirlah ia sedang khilaf, ingat-ingatlah segala kebaikan yang ada pada dirinya, berfikirlah bahwa ia tidak/belum mengenal siapa diri kita yang sesungguhnya, atau… boleh jadi kita yang terlebih dahulu menyakitinya ?

Berfikir positif dan introspeksi diri akan membantu kita untuk lebih mudah memaafkan. Sakit hati hanya akan melenyapkan kebahagiaan sedang memaafkan akan selalu mendatangkan ketenangan batin yang pada akhirnya membawa kita pada kebahagiaan.

Kedua : Bicarakan

Jika kita belum juga bisa memaafkan, kita masih saja sakit hati dengan perkataan atau perbuatannya, kita masih merasa marah dan kecewa, maka bicarakanlah persoalan itu kepada yang bersangkutan, bicarakan dengan hati tenang dan sikap arif. Seperti kita yang mempunyai alasan untuk marah, kesal atau kecewa, pasti ia pun mempunyai alasan membuat kita dalam kondisi sakit hati. Ungkapkan apa yang kita rasakan dan mintalah penjelasan padanya.

Jangan ragu dan takut. Karena melakukan hal ini berarti kita tengah membuat dua kebaikan.

Kebaikan pertama pada diri kita sendiri. Agar kita tidak lagi merasa marah, kesal dan kecewa yang sudah pasti menyebabkan hati kita tidak lagi merasa tenteram, hati kita terjangkiti penyakit, tak lagi bersih dan suci.

Kebaikan kedua pada diri orang yang menyakiti kita. Membicarakan ertinya kita membantu ia mengetahui kesalahannya sehingga ia dapat memperbaiki diri.

Adalah tidak adil bagi diri kita dan dirinya bila kita memendam kemarahan dan sakit hati sedang ia sama sekali tidak mengetahui. Maka berbuat adil lah, bicarakan padanya apa yang kita rasakan atas perkataan dan perbuatannya nescaya hati kita akan menjadi sangat lapang untuk memaafkan sehingga tak ada lagi kemarahan apalagi dendam.

Dengan melakukan dua hal tersebut, tidak perlu lagi kita menyembunyikan kemarahan dan kekecewaan. Tak perlu lagi bersandiwara dengan bersikap manis padahal hati kita memendam kekesalan.,. yang ada hanya lah ketulusan, ketulusan dan selalu ketulusan atas setiap perkataan dan sikap kita.

p/s/s : Penyelesaiannya senang bukan..? Memang senang, tapi aku tak mampu membicarakan. Aku cuma ingin biarkan, umpama air yang mengalir, juga umpama debu yang ditiup angin dan berterbangan, aku tidak mahu kekecewaan itu melekat dihatiku, kerana ia akan membuatkan aku membenci dan berdendam..Moga dijauhi semua rasa ini. Amin.